Kamis, 15 Oktober 2009

SAAT SEORANG GURU HARUS TAHU KAPAN MENILAI MURIDNYA

Sambungan . . .

Guru harus mengetahui apakah kondisi siswa sudah siap untuk diajarkan dan menerimanya sebagai fasilitatornya, ini seperti petani memastikan apakah tanah ladangnya memang sudah siap untuk langsung ditanam atau harus dipupuk dan diamkan sejenak, ini bagi seorang guru hal yang sangat penting, karena murid yang tidak memberikan HAK MENGAJAR kepada gurunya, sama dengan tanah yang tidak siap ditanam.

Setelah guru memastikan siswa telah memberikan hak mengajarnya, maka guru harus mempersiapkan sebuah aktifitas belajar yang bisa difahami murid dengan cara yang paling mudah, sehingga AKARNYA BISA MASUK DENGAN MUDAH, artinya TIDAK ADA PELAJARAN YANG SULIT bagi SEMUA SISWA. Bila telah sampai pada kondisi ini maka seorang guru telah masuk kedalam orbit GURU PROFESIONAL. Guru telah MEMASTIKAN kondisi dan materi yang akan bisa diserap siswa, seperti sebuah spon busa menyerap air, dengan begitu guru sudah mempersiapkan siswa untuk belajar bersamanya dengan cara terbaik dan termudah, seperti petani yang mempersiapkan biji dari bibit tanamannya.

Pada aktifitas belajarnya keadaan mental dan fisik siswa harus dipastikan berada dalam keadaaan yang tepat, maksudnya apakah pilihan bidang studinya tepat diajarkan pada waktu atau jam belajarnya tersebut. Ini sangat terkait dengan silabus yang didesain oleh GURU sesuai dengan penelitian bidang studinya yang tepat diajarkan pada waktu kapan? Seperti bidang studi Matematika, menurut penelitian sangat tepat diajarkan pada saat pagi hari, atau jam pelajaran pertama. Maka setiap guru harus benar-benar menguasai hal ini.

Selanjutnya, agar aktifitas pembelajaran dapat menjaga antusiasme siswa dalam belajar, maka guru harus memikirkan alat bantu belajar atau TEACHING AIDS yang sangat relevan dan efektif, yang memberikan dampak percepatan pemahaman atau ACCELERATE LEARNING, dan masuk kedalam memori jangka panjang atau LONG TERM MEMORY. Sehingga kualitas siswa belajar telah melampaui TOXONOMI yang paling rendah yaitu pengetahuan atau MENGHAFAL.

Dan kemudian guru harus memahami semua proses belajar harus dilaluinya dengan kesabaran dan keyakinan penuh, bahwa apa yang guru tersebut rencanakan akan berhasil. Mengikuti prosesnya, mendampingi, mengontrolnya dengan kasih sayang, membantunya sampai siswa semua mengetahui, memahami dan mampu melakukan apa yang ditugaskannya, pada kondisi ini siswa telah berhasil memiliki KOMPETENSI yang diharapkan oleh guru, pada saat ini pula saat yang tepat untuk mengambil nilai dari hasil belajar, bagi seorang petani, saat itu saat yang tepat untuk memetik hasil atau buahnya. Dari tahapan pembelajaran yang tepat seperti inilah siswa keluar dari belenggu ketidak tahuan, dan ketidak mengertian dari setiap perjumpaannya dengan guru dikelas, maka sekolah yang memiliki GURU PROFESIONAL akan menjadikan sekolah – sekolah yang didalamnya TIDAK ADA SISWA YANG BODOH DAN PELAJARAN YANG SULIT, sekolah yang berbasis MULTIPLE INTELLIGENCE. SUKSES!!!

Salam Great Teacher!!

Amin Fa


Original ilustrasion from Amin Fadilah, Tubagus. S.Psi. 13 Oktober 2009

Tidak ada komentar: