Selasa, 13 Oktober 2009

SAAT SEORANG GURU HARUS TAHU KAPAN MENILAI MURIDNYA

Mari Kita membayangkan sebuah permisalan dari kegiatan bercocok tanam, pada saat awal seorang petani ingin menanam atau memulai menanam pohon sayur mayur, misalkan pohon tomat, kacang panjang, mentimun, cabe, bawang merah dan lain sebagainya disebuah ladang, maka petani telah membuat sebuah “ILUSTRASI” nyata dibenaknya, walaupun petani tersebut sudah “SANGAT SENIOR” atau sudah sangat berpengalaman.

Apakah ilustrasi tersebut?, mari kita perhatikan berikut ini.

Pertama petani tersebut akan memeriksa “TANAH” yang akan ditanaminya tersebut, apakah dalam kondisi yang masih layak untuk langsung ditanami ataukah harus di beri pupuk terlebih dahulu, dan didiamkan beberapa waktu, untuk kemudian dicek kembali kondisi tanahnya. Bila petani tersebut sudah “MEMASTIKAN” tanah tersebut sudah siap ditanami, maka terlebih dahulu tanah tersebut “DICANGKULI AGAR GEMBUR DAN AKAR TANAMAN MUDAH UNTUK MENEMBUSNYA” dan diberi pupuk yang cocok untuk persiapan tanah tersebut agar unsur hara tanah tetap terjaga.

Kedua, petani harus sudah mempersiapkan “BIBIT YANG AKAN DITANAM”, pada saat yang bersamaan pada saat mempersiapkan tanahnya tersebut. Biasanya biji – biji dari bibit tanamannya di jemur terlebih dahulu agar kering dan mudah tumbuh tukulnya. Dan biasanya diambil dari buah yang telah dipanen sebelumnya. Dan yang tidak kalah pentingnya pada saat petani ini menanam tanaman tersebut sudah ditentukan pada saat “MUSIM” atau “IKLIM CUACANYA” yang tepat juga.

Ketiga, petani juga memastiskan persiapan yang dibutuhkan paska pencangkulan dan persiapan bibit, yaitu “ALAT-ALAT PENDUKUNGNYA”, seperti pelastik untuk menutup tanah agar tetap lembab, bambu untuk merambatnya pohn atau pelindung pohon tersebut dan lain-lainya.

Keempat, petani dengan “SABAR” harus selalu “MENGONTROL” disetiap pagi hari dan sore hari, agar dapat memastikan tidak ada tanaman liar tumbuh dan “MERUGIKAN TANAMAN” sayurnya, memperhatikan dengan perhatian yang “PENUH KESUNGGUHAN” dan “KEYAKINAN” bahwa tanamannya akan tumbuh dengan baik sesuai harapannya, dari waktu kewaktu sampailah akhirnya petani tersebut berkesimpulan untuk mencukupkan pemeliharaannya, dan saatnya “MEMETIK BUAH” dan memanennya, yang kemudian petani tersebut bersyukur hasil kerja kerasnya berhasil “SESUAI DENGAN ILUSTRASI” yang dibenaknya pada saat awal akan menanam. SUKSES!!

Perumpaman diatas adalah sebuah proses yang sunatullah (hukum alam), yang berlaku bagi seluruh aktifitas manusia dan mahluk hidup lainnya, sebenarnya ketika seorang GURU mau akan memulai masuk kedalam kelas, mereka seperti petani yang harusnya sudah memiliki ILUSTRASI sebelumnya, bagi seorang guru ini berarti mereka sebelum masuk kekelas sudah memiliki LESSON PLAN yang difikirkan matang- matang (dikonsultasikan kepada konsultannya), walaupun GURU tersebut adalah guru senior.
Bersambung . . .
Salam Great Teacher.
Amin Fa.

Tidak ada komentar: