Minggu, 24 Mei 2009

PARADIGMA LAMA SEKOLAH MODEL KONVENSIONAL


1. Sekolah hanya menjadi pusat pengajaran mulai jam 7 pagi sampai jam 2 siang.
2. Aktivitas belajarnya tidak mempunyai basis masyarakat.
3. Sistem kurikulum dan manajemen sekolah TOP à DOWN. Semua materi dikemas oleh pusat dan diteruskan ke bawah, sering terjadi kesenjangan antara pelajaran di sekolah dengan kebutuhan masyarakat.
4. Setiap pelajaran berdiri sendiri dan terpisah dari aplikasi kehidupan sehari-hari.
5. Belajar adalah doktrin, serius, suram, kering, kaku dan berpusat pada guru.
6. Sekolah seperti pabrik, mencetak siswa menjadi ukuran dan bentuk yang sama. Berdasar waktu dan patuh pada petunjuk.
7. Pendekatan belajar linier, mekanistis dan terkotak-kotak.
8. Belajar yang kognitif, verbal, menekankan otak kiri dan pasif secara fisik.
9. Kata-kata dan konsep abstrak sebagai landasan belajar.
10. Ada pembagian pembagian kelas menurut kepandaian siswa (kelas akselarasi)
11. Guru mengajar dengan penyakit DYSTECHIA dengan virus 4T, yaitu : Teacher talking time, Textbook & quite book, Task analysis, Tracking
12. Guru langsung mengajar tentang konsep.
13. Guru hanya mengakui setiap usaha siswa yang benar, tidak dengan yang salah.
14. Prioritas dalam mengajar 80% penyampaian guru dan aktivitas siswa hanya 20%.
15. Lingkungan belajar hanya dalam kelas yang dibatasi dinding dan bangku.
16. Guru menjadi sosok yang harus didengarkan, dituruti perintahnya dan tidak boleh dikritik dan menakutkan.
17. Guru mengajar dengan gaya belajar guru sendiri, siswa harus mengikuti gaya belajar guru dan tidak memperdulikan kecenderungan kecerdasan siswa.

Tidak ada komentar: