Kamis, 14 Agustus 2008

Unlock Multiple Intellegence Power in Class Room


”Bagaimana membuka kunci Kekuatan Multiple Intellegence pada setiap siswa / anak, sehingga guru dan orang tua bisa melesatkan prestasi setiap siswa / anak di Sekolah – sekolah dan rumah - rumah”

Pada tahun 1983, Howard Gardner seorang psikolog dari Harvard University mempersoalkan tentang makna “kecedasan” dan kevalidan test IQ. Dan menemukan keunikan manusia dengan teori Multipel Intelligence dan sekaligus merubah wajah dunia pendidikan kearah yang lebih humanis, Konsepnya “Setiap orang mempunyai lebih dari satu kecerdasan, minimal memiliki 8 kecerdasan yaitu linguistik, logika-matematika, Interpersonal, intrapersonal, musikal, naturalis, visual-spasial, dan kinestetis. Setiap orang memiliki 8 kecerdasan ini dengan kadar perkembangan yang berbeda. Kecerdasan lebih berkaitan dengan kebiasaan yang mempunyai kemampuan terhadap 2 hal, yaitu (1) memecahkan masalah dan (2) menciptakan produk-produk baru yang bernilai budaya.

Teori “kecerdasan puspadimensi” (multiple intelligence) telah meyakinkan setiap pendidik bahwa setiap nara didik adalah anak yang cerdas, menurut jenis kecerdasan yang dimiliki sebagai bawaan lahir atau pun yang berkembang sebagai hasil pendidikan dalam budaya. Teori ini penting diaplikasikan dalam pendidikan

Bahwa tidak ada anak yang bodoh dan tidak ada pelajaran yang sulit, itu lebih disebabkan karena setiap siswa/ anak telah diketahui apa kompetensinya (Kecerdasan MI tertingginya). Indikator kompetensi akan bermanfaat apabila guru mengetahui strategi penerapkan MI dalam proses belajar mengajar.


Strategi tersebut meliputi:

1 Mengetahui kecerdasan masing-masing siswa, dengan MI Research.
2 Menggunakan MI dalam kerangka strategi pengajaran (lesson plan)
3 Menggunakan MI dalam manajemen kelas
4 Menggunakan MI dalam Lingkungan kelas
5 Menggunakan MI dalam penilaian

Step of Teachers Competance:

1 Mediocre teacher - tells ( Guru perdana – baru bisa menceritakan)
2 Good teacher - explains (Guru yang baik – sudah bisa menjelaskan)
3 Superior teacher - demonstrates ( Guru Superior – bisa mempertunjukkan)
4 Great teacher - inspires ( Guru agung – bisa mengilhami)


By : William A. Ward.


Multiple Intelligence sebagai dasar Pembuatan Lesson Plan



"Mengapa seorang guru harus membuat lesson plan sebelum mengajar? "

"Apakah tidak cukup dengan guru mengajar biasa-biasa saja?"


Lesson plan adalah perencanaan yang dibuat oleh guru sebelum mengajar. Banyak sekali guru pada saat mengajar tidak membuat terlebih dahulu lesson plan. Akan berbeda kualitas pembelajaran seorang guru yang diawali dengan pembuatan lesson plan dibandingkan dengan guru yang tidak melakukan persiapan lesson plan sebelum mengajar.


Menurut Bobbi dePorter, paradigma guru dalam mengajar dengan menggunakan model quantum atau pembelajaran tingkat tinggi, harus dilakukan dengan perencanaan yang matang melalui lesson plan.


Lesson plan bukan untuk mempersulit guru, sebaliknya akan mempermudah. Dampak dari kegiatan pembuatan lessonplan sebuah kondisi yang diperkenalkan di superCamp dengan sebutan ABCs for Teacher.

Mengetahui kecerdasan masing-masing siswa, dengan MI Research

Konsep Multiple Intelligence Research lahir dari premis MI yang dicetuskan oleh DR Howard Gardner, maka sejak itu menyebarlah alat riset diseluruh dunia berbasis Budaya Negara Setempat (Adaptasi Budaya), mengingat dasar penelitian yang dikembangkan Gardner adalah konstrutivisme, dimana Intelligence manusia tidak lagi dilihat seperti suatu benda yang bersifat tetap, bila hal ini kita fikirkan bersama, maka kita akan temui bahwa apa saja yang dimiliki manusia semuanya mengalami perubahan dan tidak ada yang bersifat tetap. demikian juga apa yang menjadi kecenderungan kita semasa belajar (tugas perkembangan sesuai tahapannya), maka kita akan melihat hal - hal yang diteliti oleh Gardner menjadi satu konsep yang benar - benar mencerahkan.

Riset MI ini berbasis 8 kecerdasan yang menjadi dasar teori MI. dan ini bisa menjadi langkah awal dalam memahami konsep belajar di kelas lebih baik lagi, karena apa saja yang akan dilakukan terhadap kelas maka seorang guru harus melihat komponen apa saja yang tersedia dikelas (MI-nya) dengan demikian siswa sebagai Customer yang harus dilayani oleh Guru sebagai fasilitator akan benar - benar terpuaskan. dan apa yang terjadi bila siswa terpuaskan ? maka mereka akan merasa Enjoyed dalam belajar dan menghadapi pembelajaran.

MI DESCRIPTION


1. KECERDASAN LINGUISTIK
Kecerdasan linguistik adalah kemampuan untuk menggunakan kata-kata secara efektif, baik secara lisan maupun tulisan. Kecerdasan ini mencakup kepekaan terhadap arti kata, urutan kata, suara, ritme dan intonasi dari kata yang di ucapkan. Termasuk kemampuan untuk mengerti kekuatan kata dalam mengubah kondisi pikiran dan menyampaikan informasi.

2. KECERDASAN LOGIK MATEMATIK
Kecerdasan logik matematik ialah kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah. Ia mampu memikirkan dan menyusun solusi (jalan keluar) dengan urutan yang logis (masuk akal). Ia suka angka, urutan, logika dan keteraturan. Ia mengerti pola hubungan, ia mampu melakukan proses berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir deduktif artinya cara berpikir dari hal-hal yang besar kepada hal-hal yang kecil. Proses berpikir induktif artinya cara berpikir dari hal-hal yang kecil kepada hal-hal yang besar.

3. KECERDASAN VISUAL DAN SPASIAL
Kecerdasan visual dan spasial adalah kemampuan untuk melihat dan mengamati dunia visual dan spasial secara akurat (cermat). Visual artinya gambar, spasial yaitu hal-hal yang berkenaan dengan ruang atau tempat. Kecerdasan ini melibatkan kesadaran akan warana, garis, bentuk, ruang, ukuran dan juga hubungan di antara elemen-elemen tersebut. Kecerdasan ini juga melibatkan kemampuan untuk melihat obyek dari berbagai sudut pandang.

4. KECERDASAN MUSIK Kecerdasan musik adalah kemampuan untuk menikmati, mengamati, membedakan, mengarang, membentuk dan mengekspresikan bentuk-bentuk musik. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap ritme, melodi dan timbre dari musik yang didengar. Musik mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan kemampuan matematika dan ilmu sains dalam diri seseorang.


5. KECERDASAN INTERPERSONAL
Kecerdasan interpersonal ialah kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain. Peka pada ekpresi wajah, suara dan gerakan tubuh orang lain dan ia mampu memberikan respon secara efektif dalam berkomunikasi. Kecerdasan ini juga mampu untuk masuk ke dalam diri orang lain, mengerti dunia orang lain, mengerti pandangan, sikap orang lain dan umumnya dapat memimpin kelompok.


6. KECERDASAN INTRAPERSONAL
Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan yang berhubungan dengan kesadaran dan pengetahuan tentang diri sendiri. Dapat memahami kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Mampu memotivasi dirinya sendiri dan melakukan disiplin diri. Orang yang memilki kecerdasan ini sangat menghargai nilai (aturan-aturan) etika (sopan santun) dan moral.

7. KECERDASAN KINESTETIK
Kecerdasan kinestetik ialah kemampuan dalam menggunakan tubuh kita secara terampil untuk mengungkapkan ide, pemikiran dan perasaan. Kecerdasan ini juga meliputi keterampilan fisik dalam bidang koordinasi, keseimbangan, daya tahan, kekuatan, kelenturan dan kecepatan.


8. KECERDASAN NATURALIS
Kecerdasan naturalis adalah kemampuan untuk mengenali, membedakan, mengungkapkan dan membuat kategori terhadap apa yang di jumpai di alam maupun lingkungan. Intinya adalah kemampuan manusia untuk mengenali tanaman, hewan dan bagian lain dari alam semesta.